Hati-hati
dengan dosa kecil karena bisa mematikan hati. Tidak ada dosa kecil apabila
dilakukan terus menerus, dia akan menjadi besar sebagaiman tidak ada dosa besar
dengan taubat. Seringkali manusia jatuh karena kerikil kecil bukan batu besar.
“Hati-hati
kalian dari dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila berkumpul pada
diri seseorang akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)
“hati
kalian dari dosa-dosa kecil! Ibaratnya seperti satu kaum yang singgah di sebuah
perut lembah. Masing-masing dari mereka pergi mencari ranting untuk menyalakan
api, lalu datang seseorang membawa sebuah ranting. Seorang lagi juga datang
membawa sebuah ranting. Demikian seterusnya hingga mereka dapat menyalakan api
yang mematangkan roti-roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika
pelakunya dihukum niscaya akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, disohihkan oleh Al
Bani)
“Seorang
mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah
gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang
fajir/munafik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang mampir di atas
hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut -dengan
tangannya-.” (HR. Bukhari)
Bilal bin Sa’ad berkata: “Janganlah engkau memandang kepada kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (HR. Ahmad)
Bilal bin Sa’ad berkata: “Janganlah engkau memandang kepada kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (HR. Ahmad)
Alangkah
cepat perubahan cara pandang masyarakat terhadap perbuatan dosa. Anas berkata:
“Kalian
sekarang melakukan perbuatan dosa yang di mata kalian perbuatan itu lebih tipis
daripada rambut (sangat remeh). Padahal dulu di masa Rasulullah n kami
menganggapnya termasuk perkara yang akan membinasakan.” (HR. Al-Bukhari)
Ini
pada zaman Anas yang hanya berjarak beberapa tahun dari wafatnya Rasulullah,
zaman yang masih termasuk dalam tiga masa keemasan Islam, masih banyak sahabat
dan tabi’in yang kesolehan pribadi dan sosialnya masih sangat tinggi lalu
bagaimana dengan zaman kita yang berjarak ribuan tahun dari Rasulullah? Maka
tak tahulah apa yang akan dikatakan oleh Anas seandainya beliau mengetahui
buruknya zaman ini
0 komentar:
Post a Comment