Tuesday, June 4, 2013

ISTIGHFAR KEPADA ALLAH



Istighfar, kalimat yang sangat pendek tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita.
Istighfar memiliki dua makna:
Yang pertama,
setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.. Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allahmengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Yang kedua,
setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.
Subhanallah.. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Karena itu tidak heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan,semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat.
Karena itu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,dan Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu
, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai". (QS. Nuh:10-12)
Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat, Allah mudahkan kita mendapatkanrezeki, Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi rabbani, Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita.
Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau beristighfar 70 kali (dalam hadits lain 100 kali). Padahal dia ma'sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfar beliau kepada Allah.

SEPULUH HAL YANG MENGGUGURKAN SIKSA AKHIRAT

Allah SWT, berfirman :Katakanlah: hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S. alZumar. 53)
Qadlil- Qudlaat Al-Allamah Shodruddin Ali bin Ali bin Muhammad bin Abil Iz l-Hanafi menjelaskan, bahwa setelah meneliti secara seksama dalam Al- Quran dan al-Hadits ada sepuluh hal yang dapat menggugurkan siksa Allah di akhirat :
  1.  TAUBAT
    Taubat dalam arti berhenti dari
    perbuatan dosa, menyesali, dan tidak mengulangi lagi dapat menggugurkan siksa Allah bahkan bisa mendapatkan sorga. (Q.S. Maryam : 59-60)
  2. ISTIGHFAR
    Artinya membaca astaghfirullah al
    adzim sebanyak-banyak nya. (Aku mohon ampun kepadamu ya Allah yang maha agung. Allah tidak akan menyiksa mereka,sedangkan mereka memohon ampun). ( Q.S. al-Anfal : 33)
  3. KEBAJIKAN
    Artinya berbuat kebajikan akan
    menghapus kejelekan yang diperbuat sebelumnya. (Q.S. Hud : 114) 
  4.  MUSIBAH
    Terkena musibah waktu di dunia, baik itu menimpa diri, harta atau keluarganya dapat mengurangi dosa dan siksa Allah.
    (H.R. Muttafaq Alaih)
  5. SIKSA KUBUR
    Siksa kubur akan meringankan siksa nanti di akhirat, karena itu merupakan bentuk siksa awal sebelum ada vonis di padang mahsyar.
  6.  SIKSA DI HARI KIAMAT
    Karena orang yang terkena siksa di hari kiamat akan mengurangi siksa nanti di akhirat
  7.  SYAFAAT
    Artinya pertolongan dari hamba
    Allah yang mendapat lesensi dari Allah untuk memberi syafaat kepada yang lain. Seperti syafaat Nabi Muhammad kepada umatnya, dll
  8. AMPUNAN
    Artinya Allah akan memberi
    ampunan kepada orang yang dikehendaki walau tanpa syafaat orang lain. ( Q.S. al-Nisa : 48)
  9. DOA KAUM MUSLIMIN
    Doa seorang muslim dapat mengurang siksa muslim yang lain, baik yang di doakan itu masih hidup atau sudah mati. (al-Hasyr : 10)
  10. HADIAH
    Ahli sunnah sepakat bahwa seorang muslim yang sudah wafat dapat mengambil manfaat dari pahala sadaqah, bacaan orang yang masih hidup, haji dan lainnya. ( Syarh al-Aqidah al-Thohawiyah :511517)

Dosa Kecil Mampu Binasakan Hati



Hati-hati dengan dosa kecil karena bisa mematikan hati. Tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus menerus, dia akan menjadi besar sebagaiman tidak ada dosa besar dengan taubat. Seringkali manusia jatuh karena kerikil kecil bukan batu besar.
“Hati-hati kalian dari dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila berkumpul pada diri seseorang akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)
“hati kalian dari dosa-dosa kecil! Ibaratnya seperti satu kaum yang singgah di sebuah perut lembah. Masing-masing dari mereka pergi mencari ranting untuk menyalakan api, lalu datang seseorang membawa sebuah ranting. Seorang lagi juga datang membawa sebuah ranting. Demikian seterusnya hingga mereka dapat menyalakan api yang mematangkan roti-roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika pelakunya dihukum niscaya akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, disohihkan oleh Al Bani)
“Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/munafik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut -dengan tangannya-.” (HR. Bukhari)
Bilal bin Sa’ad berkata: “Janganlah engkau memandang kepada kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (HR. Ahmad)
Alangkah cepat perubahan cara pandang masyarakat terhadap perbuatan dosa. Anas berkata:
“Kalian sekarang melakukan perbuatan dosa yang di mata kalian perbuatan itu lebih tipis daripada rambut (sangat remeh). Padahal dulu di masa Rasulullah n kami menganggapnya termasuk perkara yang akan membinasakan.” (HR. Al-Bukhari)
Ini pada zaman Anas yang hanya berjarak beberapa tahun dari wafatnya Rasulullah, zaman yang masih termasuk dalam tiga masa keemasan Islam, masih banyak sahabat dan tabi’in yang kesolehan pribadi dan sosialnya masih sangat tinggi lalu bagaimana dengan zaman kita yang berjarak ribuan tahun dari Rasulullah? Maka tak tahulah apa yang akan dikatakan oleh Anas seandainya beliau mengetahui buruknya zaman ini